A. Pengantar
1.
Definisi manajemen: Manajemen adalah Suatu
Proses dalam rangka mencapai tujuan dengan bekerja bersama melalui orang-orang
dan sumber daya organisasi lainnya.
2.
Definisi kepemimpinan: menurut saya kepemimpnan
merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan
mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau
keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai
tujuan organisasi atau kelompok.
3.
Teori kepemimpinan: Teori kepemimpinan pada
umumnya berusaha untuk memberikan penjelasan dan interpretasi mengenai pemimpin
dan kepemimpinan dengan mengemukakan beberapa segi antara lain : Latar belakang
sejarah pemimpin dan kepemimpinan Kepemimpinan muncul sejalan dengan peradaban
manusia. Pemimpin dan kepemimpinan selalu diperlukan dalam setiap masa
4.
Model kepemimpinan normatif menurut vincom:
Salah satu tugas utama dari seorang
pemimpin adalah membuat keputusan. Karena keputusan2 yg dilakukan para pemimpin
sering kali sangat berdampak kpd para bawahan mereka, maka jelas bahwa komponen
utama dari efektifitas pemimpin adalah kemampuan mengambil keputusan yang
sangat menentukan keberhasilan ybs melaksanakan tugas2 pentingnya. Pemimpin
yang mampu membuat keputusan dengan baik akan lebih efektif dalam jangka
panjang dibanding dengan mereka yg tidak mampu membuat keputusan dengan baik. Dalam mengambil keputusan, bagaimana pemimpin
memperlakukan bawahannya? Dengan kata lain seberapa jauh para bawahannya diajak
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan?
Sebagaimana telah kita pahami bahwa
partisipasi bawahan dalam pengambilan keputusan dapat meningkatkan kepuasan
kerja, mengurangi stress, dan meningkatkan produktivitas.Namun seberapa jauh
partisipasi bawahan dalam pengambilan keputusan akan diberikan pemimpinnya?
Jawabannya adalah Normative Theory dari Vroom and Yetton.
Vroom dan Yetton (1973)
mengembangkan model kepemimpinan normatif dalam 3 kunci utama: metode taksonomi
kepemimpinan, atribut-atribut permasalahan, dan pohon keputusan (decision
tree). 5 tipe kunci metode kepemimpinan yang teridentifikasi (Vroom &
Yetton, 1973):
1. Autocratic I: membuat keputusan dengan menggunakan informasi yang saat ini
terdapat pada pemimpin.
2. Autocratic II: membuat keputusan dengan menggunakan informasi yang terdapat
pada seluruh anggota kelompok tanpa terlebih dahulu menginformasikan tujuan
dari penyampaian informasi yang mereka berikan.
3. Consultative I: berbagi akan masalah yang ada dengan individu yang relevan,
mengetahui ide-ide dan saran mereka tanpa melibatkan mereka ke dalam kelompok;
lalu membuat keputusan.
4. Consultative II: berbagi masalah dengan kelompok, mendapatkan ide-ide dan
saran mereka saat diskusi kelompok berlangsung, dan kemudian membuat keputusan.
5. Group II: berbagi masalah yang ada dengan kelompok, mengepalai diskusi
kelompok, serta menerima dan menerapkan keputusan apapun yang dibuat oleh
kelompok.
5. teori kepemimpinan menurut path-goal: Menurut teori path-goal, suatu perilaku pemimpin
dapat diterima oleh bawahan pada tingkatan yang ditinjau oleh mereka sebagai
sebuah sumber kepuasan saat itu atau masa mendatang. Perilaku pemimpin akan
memberikan motivasi sepanjang (1) membuat bawahan merasa butuh kepuasan dalam
pencapaian kinerja yang efektif, dan (2) menyediakan ajaran, arahan, dukungan
dan penghargaan yang diperlukan dalam kinerja efektif
B.
Perencanaan, penetapan manajemen
1.
Definisi perencaan manajemen: Dalam manajemen, perencanaan adalah proses
mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu,
dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan
proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan
fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan
dapat berjalan.
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
2. Langkah-langkah
dalam menyusun perencanaan manajemen: Langkah-langkah dalam perencanaan, dimana secara garis
besarnya terdiri dari empat langkah dasar perencanaan yang bisa diterapkan
untuk semua tipe jenajang organisasi/ lembaga/ institusi. Langkah-langkahnya
antara lain adalah :
À Menetapkan sasaran : Kegiatan perencanaan dimulai dengan menetapkan apasaja yang ingin
dicapai oleh organisasi, tanpa dasar yang jelas, sumber daya yang ada akan
meluas menyebar dengan menetapkan prioritas dan merinci serta mengkalkulasi
sasaran secara jelas maka organisasi dapat mengarahkan sega sumber daya yang
lebih efektif dan efisien serta tepat guna dan tepat sasaran. Tugas pokok dan
fungsi harus sudah ada, jika sudah memiliki tupoksi yang jelas, maka akan
semakin memudahkan untu membuat sasaran yang bisa dipakai untuk satu tahun
kedepan maupun sasaran yang ingin dicapai dalam lima tahuan kedepan.
À Merumuskan Posisi Organisasi : Posisi organisasi saat ini diman pimpinan harus
tahu dengan posisi organisasinya saat ini. Sumber daya apa yang dimiliki organisasinya
saat ini. Barulah rencana dapat disusun setelah diketahui posisi organisasinya,
kekuatan-kekuatan yang akan melaksanakan dari apa-apa yang telah direncanakan
dengan mengetahui keuangan dan statistic organisasi saat ini.
À Mengidentifikasi berbagai faktor : Mengetahui factor-faktor pendukung dan penghambat
selanjutnya perlu diketahui factor-faktor baik dari dalam maupun yang datang
dari luar yang diperkirakan dapat membantu dan mendukung serta yang menghambat
organisasi untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Diakui mengetahui
lebih mudah keadaan yang terjadi saat ini dibandingkan meramal peluang yang
akan didapat di masa yang akan datang. Dan unsure utama dalam perencanaan yang
paling sulit adalah melihat kedepan. Namun biarbagaimanapun harus ditunjang
dengan sikap optimis.
À Menyusun langkah-langkah untuk mencapai sasaran : Langkah terakhir dalam menyusun perencanaan adalah
mengembangkan berbagai kemungkinan alternative atau langkah yang diambil untuk
mencapai sasaran yang telah ditetapkan, mengevaluasi alternative ini dengan
memilih mana yang baik dan mana yang dianggap cocok dan memuaskan.
Namanya juga
rencana, namanya juga perencanaan. Segala sesuatu bisa saja terjadi sehingga
apa yang telah kita rencanakan menjadi terkendala oleh beberapa faktor x, namun
kita harus optimis dan berusaha untuk mewujudkan apa yang kita rencanakan
adalah untuk sebuah keberhasilan. Ada sebentuk kepuasan batin jika apa yang
telah kita rencanakan akan berjalan mulus dan sesuai dengan apa yang telah kita
rencanakan.
Namun jika
perencanaan kita menemui beberapa faktor kendala, kita juga harus optimis, biar
bagaimana pun pepatah "biar tidak tepat sasaran, namun tidak melenceng
terlalu jauh", artinya jangan sampai benar-benar keluar dari jalur
perencanaan, karena kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi esok,
lusa dan seterusnya. Namun perencanaan mutlak kiranya diperlukan.
3. Manfaat perencanaan manajemen
- Manfaat perencanaan dalam suatu organisasi: Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan.
- Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami.
- Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti.
- Manajer dapat memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas.
4.. jenis-jenis perencanaan dalam organisasi
ENIS-JENIS PERENCANAAN
08 Jan
Menurut Asnawir Ada tujuh jenis-jenis perencanaan, yang kesemua itu dilihat
dari sudut pandang berbeda, di antara jenis-jenis perencanaan tersebut adalah:
♥
Dilihat dari segi waktu
Dari segi
waktu perencanaan dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
- Perencanaan jangka panjang, yang termasuk dalam perencanaan jangka panjang adalah rentang waktu sepuluh sampai tiga puluh tahun. Perencanaan jangka panjang ini bersifat umum, dan belum terperinci.
- Perencanaan jangka menengah, jangka menengah biasanya mempunyai jangka waktu antara lima sampai sepuluh tahun.
- Perencanaan jangka pendek, yaitu perencanaan yang mempunyai jangka waktu antar satu tahun sampai lima tahun.
♥
Dilihat dari segi sifatnya
Perencanaan
dibagi menjadi dua yaitu:
- Perencanaan kuantitatif, yang termasuk perencaan kuantitatif adalah semua target dan sasaran dinyatakan dengan angka-angka.
- Perencanaan kualitatif adalah perencanaaan yang ingin dicapai dinyatakan secara kualitas.
♥
Perencanaan dari segi luas wilayah
Perencanaan
pendidikan dipandang dari segi luas wilayah dapat dibagi menjadi empat, yaitu:
- Perencanaan local, yaitu perencanaan yang disusun dan ditetapkan oleh lembaga-lembaga yang ada di daerah-daerah dengan sifat yang terbatas.
- Perencanaan regional adalah perencanaan yang ditetapkan di tingkat propinsi.
- Perencanaan nasional, adalah perencanaan di suatau Negara dan dijadikan dasar untuk perencanaan local dan regional.
- Perencanaan internasional yaitu perencanaan oleh bebebrapa Negara yang melewati batas-batas suatu negara yang dilaksanakan melalui dari Negara-negara tersebut.