A.
Pekerjaan dan Waktu Luang
1. Definisi nilai Pekerjaan
Ø Nilai pekerjaan adalah bahwa nilai
dari apa yang kita kerjakan sebenarnya sangat bergantung kepada cara berpikir
kita terhadap pekerjaan itu. Sekecil apapun pekerjaan yang kita lakukan, jika
kita memahami bahwa pekerjaan itu adalah bagian dari sebuah perencanaan besar,
atau bahwa pekerjaan itu adalah proses menuju terwujudnya sesuatu yang besar,
maka tidak akan lagi perasaan kecil dalam hati kita ketika mengerjakan
pekerjaan itu.
Ø Apa yang dicari dalam pekerjaan
Yang dicari dalam pekerjaan adalah dimana bagian dari
sebuah perencanaan besar atau bahwa pekerjaan itu menuju proses terwujudnya
suatu yang besar.
Ø Fungsi Psikologis dari Pekerjaan
Fungsi psikologisnya yaitu meskipun apa kata orang
tentang memiliki pekerjaan untuk hidup. Itu mungkin jelas sekarang bahwa setiap
orang bekerja keras untuk uangnya sendiri. Survei membuktikan kebanyakan orang
akan melanjutkan pekerjaannya bahkan jika mereka memiliki cukup uang untuk
hidup nyaman seumur hidupnya. (Renwick&Lawler,1978).
2.
Fase dalam memilih pekerjaan
Ø
Fase-fase Identitas Pekerjaan
Fase remaja sangat penting untuk dilalui oleh
anak-anak karena akan memengaruhi masa depan mereka. Terutama dalam hal
bagaimana anak-anak mendeskripsikan siapa diri mereka serta bagaimana mereka
bersikap terhadap lingkungan mereka di masa depan. Jika anak-anak gagal
menjalani fase remaja dengan baik, maka tugas-tugas perkembangan mereka di fase
usia selanjutnya akan rentan terganggu.
3. Menjelaskan hubungan antara karakteristik pribadi dengan karakteristik
pekerjaan dalam memilih pekerjaan yg cocok
1. Memutuskan untuk beralih lebih
awal daripada kemudian
Putuskan
untuk berganti pekerjaan secepatnya, jangan menunda-nunda! Kadang-kadang orang
memilih untuk bertahan di tempat yang lama sambil menunggu datangnya kesempatan
untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Hal ini seharusnya dihindari.
Ketika Anda tidak lagi nyaman dengan pekerjaan dan merasa bahwa itu bukanlah
yang terbaik, saat itulah, Anda harus pergi dan mencari tempat pekerjaan baru.
Semakin lama Anda bertahan pada pekerjaan yang menurut Anda buruk, semakin banyak energi dan kepercayaan diri yang terbuang, yang seharusnya dapat Anda pergunakan untuk mencari pekerjaan baru.
Semakin lama Anda bertahan pada pekerjaan yang menurut Anda buruk, semakin banyak energi dan kepercayaan diri yang terbuang, yang seharusnya dapat Anda pergunakan untuk mencari pekerjaan baru.
2. Luangkan waktu untuk menemukan
pekerjaan baru Anda
Pekerjaan
yang pertama kali Anda lihat di lowongan kerja, bisa jadi adalah yang terbaik dan
benar-benar Anda cari. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa itulah yang
terburuk sehingga Anda pun harus melirik lowongan yang lain. Oleh karena itu,
berilah waktu pada diri sendiri untuk mencari dan menyeleksi pekerjaan yang
tepat. Jangan biarkan tekanan ekonomi, keluarga atau tekanan sosial mempengaruhi
pilihan Anda.
3. Fokus pada apa yang Anda suka di
tempat kerja, bukan pada apa yang Anda benci
Untuk dapat
menyukai suatu pekerjaan, tidak bijak jika Anda hanya berfokus pada absennya
hal-hal yang kita benci dalam pekerjaan tersebut. Ada baiknya jika Anda
memikirkan kebaikan-kebaikan yang akan Anda dapatkan dari pekerjaan baru
tersebut.
Beberapa hal dapat dilakukan untuk menumbuhkan keyakinan Anda akan adanya hal-hal baik yang akan Anda dapatkan dari suatu pekerjaan baru, misalnya :
Beberapa hal dapat dilakukan untuk menumbuhkan keyakinan Anda akan adanya hal-hal baik yang akan Anda dapatkan dari suatu pekerjaan baru, misalnya :
- Ingat kembali pada situasi tertentu, dimana saat itu Anda merasa bahagia di tempat kerja.
- Tanyakan pada diri Anda, apa yang membuat hal tersebut terjadi?
- Lakukan eksplorasi hal-hal apa saja yang potensif memberikan pengalaman hebat dalam pekerjaan Anda ke depannya.
4. Abaikan gaji
Kebanyakan
orang berpikir bahwa semakin besar gaji yang didapatkan seseorang, maka tingkat
kebahagiaannya pun lebih besar. Akan tetapi menurut studi yang dilakukan oleh
Alan B. Krueger (ahli ekonomi) dan Nobel Laurete (psikolog) menyatakan bahwa
orang dengan gaji di atas rata-rata memang memiliki kepuasan hidup yang tinggi,
tetapi kebahagian yang lebih rendah dibandingkan orang-orang yang menikmati
pekerjaan mereka dari waktu ke waktu.
Orang-orang dengan gaji tinggi tersebut cenderung tidak punya banyak waktu untuk mengisi hari-hari mereka dengan hal-hal yang menyenangkan.
Orang-orang dengan gaji tinggi tersebut cenderung tidak punya banyak waktu untuk mengisi hari-hari mereka dengan hal-hal yang menyenangkan.
5. Abaikan detail relevan lainnya
Saat mencari
pekerjaan baru sebaiknya abaikan detail-detail yang tidak relevan dengan
deskripsi pekerjaan. Misalnya saja, titel First Assistant manager, tunjangan mobil, status dan
tekanan sosial seperti pendapat keluarga jika Anda memilih suatu pekerjaan.
6. Mintalah apa yang Anda
inginkan
Tanyakan
pada diri sendiri hal-hal apakah yang dapat membuat Anda menikmati sebuah
pekerjaan. Katakan dengan jujur hal-hal tersebut jika ditanya dalam interview.
Meskipun seandainya Anda tidak akan mendapatkan pekerjaan tersebut, sesungguhnya kita telah memposisikan
diri untuk mendapat pekerjaan yang tepat.
7. Membuat pekerjaan yang besar
Setelah
mendapatkan pekerjaan, selanjutnya Andalah yang berkuasa penuh untuk menjadikan
pekerjaan tersebut menjadi luar biasa atau justru sebaliknya.
8. Buatlah diri Anda bebas untuk meninggalkan
Jika memang
tidak dapat diperbaiki, yang buruk memang harus ditinggalkan. Jadi jangan
ragu-ragu untuk melakukannya.
Jadi,
lupakan tentang gaji, titel, status dan tunjangan. Ambilah sebuah pekerjaan
berdasarkan satu pertimbangan, “Apakah pekerjaan
tersebut akan membuat kita bahagia?” Dan pastikan jawabannya adalah
“ya”.
4. Menjelaskan tentang kepuasan kerja dan penyesuaian diri dalam pekerjaan
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
- (Levi,2002) lima aspek yang terdapat dalam kepuasan kerja, yaitu
- Pekerjaan itu sendiri (Work It self),Setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan tertentu sesuai dengan bidang nya masing-masing. Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan seseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan tersebut, akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja.
- Atasan(Supervision), atasan yang baik berarti mau menghargai pekerjaan bawahannya. Bagi bawahan, atasan bisa dianggap sebagai figur ayah/ibu/teman dan sekaligus atasannya.
- Teman sekerja (Workers), Merupakan faktor yang berhubungan dengan hubungan antara pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai lain, baik yang sama maupun yang berbeda jenis pekerjaannya.
- Promosi(Promotion),Merupakan faktor yang berhubungan dengan ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh peningkatan karier selama bekerja.
- Gaji/Upah(Pay), Merupakan faktor pemenuhan kebutuhan hidup pegawai yang dianggap layak atau tidak.
5 menjelaskan bagaimana mengisi waktu
luang dengan positif
Meluangkan waktu luang dengan
hal-hal yang positif sangat penting dan banyak cara, karena dengan kita
melakukan hal-hal positif di waktu luang bisa mengurangi rasa penat setelah
melalukan pekerjaan yang cukup berat. Dan cara-cara menggunakan waktu luang secara
positif bisa dengan melakukan olahraga, jalan-jalan, melakukan hobby
masing-masing, atau juga bisa menulis blog.
Sumber:
b. self directed changes
1. bagaimana cara meningkatkan kontrol
diri
Perkembangan self control pada dasarnya sejalan dengan
bertambahnya usia seseorang. Semakin dewasa diharapkan mempunyai self control yang
lebih baik dibanding saat remaja dan anak-anak. Namun demikian beberapa kasus
menunjukkan hal yang sebaliknya, dimana beberapa permasalahan tersebut juga
dilakukan oleh orang yang sudah dewasa. Mahasiswa yang telah beranjak dewasa
(bertambahnya usia dan ilmu) tentunya diharapkan oleh masyarakat mempunyai self
control yang lebih tinggi dibanding anak-anak SMA. Tentunya akan aneh jika
bertambahnya usia tidak diimbangi dengan kemampuan mengendalikan diri, bahkan
berbuat sesuka hati dengan membiarkan perilaku yang lebih mementingkan egosime
tanpa menghiraukan konsekuensi yang akan diperoleh.
Dalam pandangan Zakiyah Darajat bahwa orang yang sehat mentalnya akan dapat
menunda buat sementara pemuasan kebutuhannya itu atau ia dapat mengendalikan
diri dari keinginan-keinginan yang bisa menyebabkan hal-hal yang merugikan. Dalam
pengertian yang umum pengendalian diri lebih menekankan pada pilihan tindakan
yang akan memberikan manfaat dan keuntungan yang lebih luas, tidak melakukan
perbuatan yang akan merugikan dirinya di masa kini maupun masa yang akan datang
dengan cara menunda kepuasan sesaat.
2. bagaimana cara menetapkan suatu
tujuan?
Hal pertama
yang harus dilakukan adalah menuliskan sumber daya yang Anda perlukan untuk
mencapai tujuan Anda, baik sumber daya fisik dan yang mental. Jika ada sesuatu
yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan sebelum Anda dapat membuat tujuan Anda
menjadi kenyataan, memprioritaskan langkah-langkah yang harus Anda ambil untuk
menyelesaikan tugas yang pertama. Sebagai contoh, Anda mungkin perlu jumprope
jika tujuan Anda adalah untuk latihan. Setelah sumber daya Anda berada di tempat,
Anda telah membuka jalan raya untuk pencapaian. Mari kita lihat bagaimana untuk
memasuki jalan di-sehingga Anda dapat berada di jalan!
Cara
menetapkan suatu tujuan pertama kita membuat suatu gagasan , kemudian kita
menyusun gagasan apa yg ingin kita capai, lalu kita membuat langkah untuk
mencapai gagasan itu sesuai tujuan yg ingin kita capai.
3.
bagaimana cara menyusun konsekuensi yg efektif?
Struktur
yang berlapis-lapis memang diperlu-kan agar beban kerja bisa didistribusikan
secara efisien dan sistematis. Namun struktur yang kelewat tinggi dalam arti
terlalu hirarkis me¬nyebabkan birokrasi tak lagi rasional. Terlalu banyak
paperworkrang beredar dari satu meja ke meja lain sebelum ada pelaksanaan
konkrit. Demikian pula laporan dari bawah lamban sekali mencapai tingkat yang
sebenarnya harus me-nanggapi. Organisasi lantas sulit bereaksi terha¬dap
berbagai situasi menantang. la stagnan dan tidak adaptif. Efisiensi dan
efektivitasnya rendah.
Ada
kemungkinan gejala yang sama terjadi di perusahaan Anda. Bila demikian
keadaannya, maka yang perlu dilakukan adalah mengkaji ulang dan menilai kembali
efektivitas struktur yang ada. Tanyakan, sejauh apa struktur dan
komponen-komponennya dari segi fungsi telah merijawab tuntutan misi dan tujuan
perusahaan? Apakah sekian banyak jabatan yang ada proporsional dengan beban kerja
yang benar-benar ada dan perlu ditangani?
Apakah
pembagian tugas, yang tercermin dalam job description, sudah jelas dan tidak
tumpang tindih? Apakah arus informasi vertikal (atas-bawah) ataupun horizontal
efisien? Atau terpaksa mentok ke mana-mana? Bagaimana dengan masalah tanggung
jawab? Jelaskah siapa yang bertanggung jawab atas apa?
Pertanyaan-pertanyaau
yang sifatnya umum di atas sekedar untuk memperoleh gambaran kasar mengenai
kondisi suatu perusahaan. Namun, bila dari situ saja sudah terdapat banyak
jawaban negatif, maka kiranya sudah waktunya dilakukan review yang lebih
sistematis dan mendetail.
4 bagaimana
menetapkan rencana interfrensi?
- Intervensi
kreatif atas dasar ilmu pengetahuan yang ada.
Pola ini dimaksudkan menciptakan suatu model intervensi berdasarkan atas ilmu pengetahuan yang ada. Dengan demikian konsultan berusaha menciptakan model intervensi yang kreatif dalam mengembangkan suatu ilmu pengetahuan yang ada dan yang dikuasainya. Umpamanya, konsultan mau menerapkan model tim bilding berdasarkan dari sisi ilmu pengetahuan lain. Maka konsultan mengembangkan model-model tim bilding dari sisi ilmu tersebut. Dari pengembangan model dari ilmu pengetahuan lainnya ini, maka akan diperoleh model intervensi yang lain dari sebelumnya. Dengan sendirinya suatu kesulitan yang mungkin timbul adalah usaha untuk menciptakan model baru ini. Setiap praktika konsultan akan diciptakan model baru yang berbeda dari model sebelumnya, kreativitas memang sulit akan tetapi menarik bagi yang menyenanginya. - Penambahan atas teori dasar yang ada.
Dalam pola ketiga ini bentuk intervensinya memberikan
tambahan kepada teori dasar yang sudah ada. Dengan kata lain konsultan
menciptakan teori dan metodologi baru yang menambah, mengembangkan, dan
memperbaiki teori dasar yang ada. Pola ini sebenarnya jarang dan sulit
dilakukan oleh konsultan. Sebenarnya pola intervensi ini demanding, karena
konsultan selain mengamalkan praktika konsultasi diapun melakukan riset di
bidangnya. Sehingga mampu menemukan model-model baru. Suatu contoh yang sangat
baik tentang pola ketiga ini ialah usaha-usaha yang dilakukan oleh Kurt Lewin
yang terkenal sampai sekarang dengan sebutan action research.
5 apa saja yg dilakukan dalam peroses evaluasi
Evaluasi proses pembelajaran merupakan tahap yang perlu dilakukan oleh guru
untuk menentukan kualitas pembelajaran. Kegiatan ini sering disebut juga
sebagai refleksi proses pembelajaran, karena kita akan menemukan kelebihan dan
kekurangan dari proses pembelajaran yang telah dilakukan.
Dalam Permen No. 41 tahun 2007 tentang Standar proses dinyatakan bahwa evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan poses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran. Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara:
a. Membandingkan poses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan standar proses
b. Mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi guru
Dalam Permen No. 41 tahun 2007 tentang Standar proses dinyatakan bahwa evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan poses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran. Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara:
a. Membandingkan poses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan standar proses
b. Mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi guru
- See more
at: http://rajapresentasi.com/2010/01/cara-membuat-struktur-organisasi-yang-efektif/#sthash.AqQAijT9.dpuf
http://rajapresentasi.com/2010/01/cara-membuat-struktur-organisasi-yang-efektif/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar